Berikut ini adalah munasabah ayat 45-54 Qur’an surat Ali Imran mengenai al masih yang merupakan putra Maryam.
Allah dengan perantara malaikat jibril memberikan kabar gembira kepada Maryam binti Imran, bahwa Ia akan dikaruniai putra yang bernama Al Masih Isa bin Maryam. Putranya itu akan menjadi salah seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan menjadi salah seorang yang dekat kepada Allah. Putranya itu kelak akan dapat berbicara ketika Ia masih bayi dalam buaian, dan setelah Ia dewasa akan diangkat menjadi Rasul.
Setelah menerima kabar gembira itu, Maryam mengemukakan kesangsiannya; bagaimana ia akan dapat memperoleh anak padahal dia belum menikah. Allah melenyapkan kesangsian Maryam dengan mengingatkannya kepada kekuasaanNya, sehingga dengan satu pernyataan saja “kun”, Allah swt dapat menciptakannya.
Kabar gembira selanjutnya untuk Maryam adalah bahwa Allah akan mengajarkan kepada putranya kelak kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Allah akan mengangkat putranya kelak menjadi rasul kepada bani Israil dan akan diberinya mukjizat. Dia akan menyeru Bani Israil kepada jalan yang lurus, yaitu agama Allah. Sebagian dari Bani Israil akan menerima seruan Nabi Isa, dan sebagiannya lagi kafir dan melakukan tipu daya terhadapnya, tetapi Allah akan membalas tipu daya mereka itu. (Al-Qur’an Bayan hlm.56)
MUKJIZAT AL MASIH PUTRA MARYAM
Nabi isa A.s. beliau diutus pada zaman yang didominasi dengan ilmu kedokteran dan ilmu Fisika, maka Isa a.s. datang kepada mereka dengan membawa kejadian yang luar biasa (menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, dan menyembuhkan kusta) yang tidak dapat terjangkau oleh pikiran manusia, kecuali dengan bantuan seseorang yang benar-benar memahami ilmu syariat. Bagaimana mungkin dokter bisa menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta permanen (bawaan sejak lahir) dan penyakit kusta?.
Allah mengutus setiap nabi sesuai dengan kondisi umat yang dihadapi pada zamannya.
(Tafsir Ibnu Katsir:1, hlm.365).
KENAIKAN ISA AL MASIH
Firman Allah mengenai kenaikan Isa a.s. terdapat pada surah Ali Imran Ayat 55-63 . Diangkatnya nabi Isa a.s. oleh Allah adalah untuk menghindarkan dirinya dari penganiayaan orang kafir. Siapa yang tetap berpegang pada ajaran Nabi Isa A.s. tentulah dia akan beriman dan beramal saleh serta akan mengakui pula kerasulan nabi Muhammad saw.
Kisa nabi Isa a.s. sebagai disebut dalam Al-Qur’an itulah yang benar. Hal ini adalah sebagai pembetulan terhadap kepercayaan yang tersiar di kalangan ahli kitab, bahwa dia adalah putra Allah seperti kepercayaan orang Nasrani, dan anak hasil zina seperti kepercayaan orang Yahudi.
(Al-Qur’an Bayan hlm.57).