Apakah jin itu?
Mayoritas umat beragama mengakui adanya sesuatu yang bernama jin. Namun, pemahaman para pakar baik muslim maupun nonmuslim menyangkut hakikat jin tidak sepenuhnya sama. Ada tiga pendapat pakar muslim mengenai jin.
Pertama, memahami jin sebagai potensi negative manusia. Pandangan ini menjadikan sepenuhnya jin sama dengan setan. Jin tidak meiliki wujud.
Kedua, memahami jin sebagai virus dan kuman penyakit. Mereka menyatakan bahwa jin adalah bukan makhluk berakal, apalagi makhluk mukalaf yang dibebani tugas oleh Allah.
Ketiga, memahami jin sebagai makhluk liar yang tidak memiliki peradaban.
Al-quran sudah menjelaskan bahwa Allah menciptakan banyak makhluk yang hakikatnya tidak kita ketahui, seperti penegasan-Nya dalam QS. An Nahl [16]:8. Kita juga harus menyadari bahwa pengetahuan manusia sangat terbatas:”tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (QS. Al-Isra’ [17]:85).
“sesungguhnya iblis dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf [7]:27). Makhluk ini dapat hidup di planet bumi. Al-Qur'an tidak menjelaskan dimana. “Turunlah kamu!sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (QS. Al-Baqoroh [2]:36). Mereka mempunyai kemampuan melaksanakan perkerjaan-pekerjaan berat, seperti apa yang mereka lakukan untuk nabi Sulaiman as.:”Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaan Sulaiman) dengan izin Tuhannya” (QS. Saba’ [34]:12).
Mereka juga mempunyai kemampuan menjelajah ke luar planet bumi berdasarkan ucapan mereka yang dibenarkan dan diabadikan al-Qur’an:”sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Sesungguhnya kami dahulu dapat duduk di beberapa tempat di langit itu untuk mendengarkan (berita-beritanya). Tetapi, sekarang siapa yang (mencoba) mendengarkan tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)” (QS. Al-Jin [72]:8-9).
Tidak semua mereka itu jahat atatu mebangkang perintah Allah:”sesungguhnya, diantara kami ada yang salehdan diantara kami pula ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Jinn [72]:13).
Mereka mempunyai kemampuan memahami bahasa manusia, terbukti dari kemampuan merekamendengar dan memahami al-qur’an:” mereka berkata:”sesungguhnya, kami telah mendengarkan al-Qur’an yang menakjubkan , yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Tuhan kami” (QS. Al Jinn [72]:1-2).
Demikian sekelumit dari pandangan al-qur’an tentang hakikat jin. Adapun jika anda bermaksud memasuki perincian persoalan ini, maka sebelum memasukinya perlu diingat bahwa uraian tentang rincian sering kali diperselisihkan oleh ulama/pakar dan tidak jarang bercampur di dalamnya uraian shahih dan tidak shahih.
Dikutip dari buku Jin Dalam Al-Qur’an M. Quraish Shihab