Suatu ketika saya travelling di kota Yogyakarta, siang itu saatnya waktu sholat dzuhur. singkat cerita meluncurlah saya ke alun-alun utara yogya dan dengan niatan sholat dzuhur di masjid gedhe yogya. Masuk dari pintu kiri, disambut gerbang setengah lingkaran yang saya tau usianya cukup tua. Masuk ke area masjid fikiran saya langsung melaju ke film Sang Pencerah tentang perjuangan KH Ahmad Dahlan. Sepertinya masih cukup original, terutama bangunan-bangunan di depan masjid itu. Sholat dimulai, saya merangsek masuk amsjid yang saat itu cukup ramai. Berharap amsih ada shaf tersisa. Alhamdulillah dapat dan sayapun sholat. Sebelum keluar masjid dalam, saya amati interior yang bagi saya sangat berbeda diantara masjid-masjid yang pernah saya kunjungi. KHAS JAWA SEKALI. Tak ada mozaik, hanya ukiran. Jendela yang sangat kuno juga. Lampu, pilar, pintu, hingga lantai semuanya antik. Hanya sayangnya karpet masjid terasa kurang nyaman, mungkin karena ramainya jamaah setiap hari. Magribnya saya jamaah di masjid itu lagi, sebelum pergi meninggalkan kota nyaman itu.
