Siaran metro TV yang membahas masalah pola rekrutmen teroris muda dalam acara “metro hari ini” yang ditayangkan pada Rabu lalu dengan narasumber Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta, Prof Bambang Pranowo, mantan kepala Badan Intelijen (BIN) Hendropriyono, dan pengamat teroris Taufik Andri, menuai protes keras.
Sejumlah elemen masyarakat muslim memprotes penayangan yang dianggap menyudutkan umat islam, terutama tudingan bahwa kegiatan ekstra kurikuler rohis di sekolah menjadi pola rekrutmen teroris muda.
Menyikapi ramainya pemberitaan dan protes di media social, akhirnya pihak Metro Tv minta maaf melalui siaran pers nya.
Hemm..mengeneralisasikan sesuatu itu tidak benar meskipun ada beberapa teroris yang dikaderisasi melalui cara ini. Makin lama, pen “judge” an teroris makin menyudutkan kaum muslim. Masyarakat umum termakan berbagai pemberitaan dan muali mengeluarkan teori-teorinya.
Saya bukan rohis saat di sekolah, tapi sempat bergabung dengan rohis saat kuliah. biasa saja, tak ada perekrutan atau doktrin keras. Kegiatan sebatas syiar, penggalangan sodaqoh, pengajian dan doa bareng kalau mau ujian. hehe.