Sangat menarik memang yang namanya traveling, apalagi jika mengunjungi tempat bersejarah yang disebutkan dalam Al-Quran. Saat Ibu menceritakan tentang Jabal Uhud, mata saya berkaca-kaca disebabkan membayangkan bahwa di tempat ini kaum muslimin pernah kalah berperang melawan musyrik Quraisyi.
Bukit uhud adalah tempat berlangsungnya perang uhud. Tak seperti perang badar yang berakhir gemilang, pasukan muslimin menelan kekalahan pahit di perang uhud. Selain sebagai jian bagi kaum muslimin, kekalahan ini juga disebabkan oleh kelalaian dan ketidakpatuhan pasukan muslim pada panglima mereka, Rasulullah SAW. Perang yang terjadi pada 7 syawal tahun tiga Hijriyah atau 22 Maret 625 M ini, pasukan muslim yang menghadapi kaum musyrik Quraisyi mengalami kerugian besar akibat banyaknya pahlawan muslimin yang gugur, salah satunya adalah hamzah bin Abdul muthalib RA, paman Nabi Muhammad SAW.
Bukit uhud yang terletak sekitar lima kilometer di sebelah utara masjid nabawi merupakan bukit trebesar di madinah. Dengan ketinggian sekitar 1050 meter, uhud merupakan bukit batu hitam yang diselimuti tanah kering. Tak seperti bukit-bukit lainnya di madinah yang sambung menyambung, bukit uhud tidak bersambungan. Karena itu, penduduk madinah menyebutnya jabal uhud yang artinya bukit yang menyendiri.
Sebelum dibangun jalan baru yang menghubungkan makkah dan madinah, bukit uhud selalu dilewati oleh jamaah haji maupun umrah yang hendak menuju Madinah ataupun Makkah.