News Update :

Bagaimanakah proses pingsan?

Tuesday, April 17, 2012

Baru bisa posting lagi, badan lemah lunglai. Kemarin pagi saya pingsan. kok bisa? entahlah..jadi begini ceritanya. Pagi hari saya berangkat kerja seperti biasa, dan anehnya ketika di dalam bis, kok saya ingin nguap terus ya..nguap yang dalam..hahahaa. setelah turun dari bis dan masuk area kantor, mulai merasakan sedikit sesak nafas dan keringat dingin. berjalan dan akhirnya melewati pos penjagaan satpam. saya lanjutkan lagi perjalanan menuju ruangan (masih di outdor nih depan pabrik), perut keram, keringat dingin, lemas, mual. saya paksakan berjalan, dan semakin tidak kuat, sayapun jongkok, berdiri lagi, berjalan, dan tiba tiba pandangan saya gelap dan banyak bintang bintang ya..hahahaha...(mungkin itu mulai pingsan). sekian cerita pingsan, sebenarnya masih berlanjut proses sakit perut dan muntah di poliklinik.hehhe
Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang sebelum pingsan adalah rasa pusing, berkurangnya penglihatan, tinitus, dan rasa panas. Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan jatuh atau terkulai.


 MEKANISME PINGSAN

Pingsan berawal dari kecenderungan terkumpulnya sebagian darah dalam pembuluh vena bawah akibat gravitasi bumi. Hal itu menyebabkan jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang sehingga curah darah ke jantung dan tekanan darah sistoliknya menurun.

Guna mengatasi penurunan tersebut, otomatis timbul refleks kompensasi normal, berupa bertambahnya frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, dengan tujuan mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula.
Pada seseorang yang hipersensitif, bertambahnya kekuatan kontraksi itu justru mengaktifkan reseptor mekanik pada dinding bilik jantung kiri, sehingga timbul refleks yang menyebabkan frekuensi detak jantung menjadi lambat, pembuluh darah tepi melebar, dan terjadi tekanan darah rendah (hipotensi) sehingga aliran darah ke susunan saraf terganggu.
Ini terjadi karena timbulnya ketidakseimbangan refleks saraf otonom dalam bereaksi terhadap posisi berdiri yang berkepanjangan.

TANDA DAN GEJALA
Gejala sebelum pingsan : sebelum pingsan mereka merasa takut, gemetar yang diikuti dengan sensasi lingkungan sekitar terasa berputar-putar. Selain itu mata mungkin berasa berkunang-kunang.
Saat pingsan : wajah menjadi pucat, keluar ludah dan keringat dingin, badan lemas dan terjatuh. Kesadaran bisa menurun.
lemah.
 PENCEGAHAN
Untuk mencegah agar jangan sampai pingsan, sewaktu gejalanya terasa masih ringan misalnya jantung terasa berdebar-debar, cobalah gerakkan tungkai atau kaki sambil sekali-kali batuk kecil. Adakalanya cara tersebut dapat dibantu lagi dengan mengalihkan perhatian kita sesaat.
Share this Article on :
 

© Copyright Radja Copas Blog 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates - Jasa SEO | Powered by Blogger.com.