Saya tinggal di kampung pinggir rel kereta yang aktif (4 rel). Lengkap lagi dekat stasiun dan perlintasan yang ramai serta macet pada pagi dan sore hari.
Dilema. Yak..dilema selalu ada di perlintasan kereta ini.
1. Bagi petugas palang pintu
Tugas sudah dia kerjakan, menutup palang, berjaga jaga. Tapi apa daya, ketika ketidaksabaran pengguna jalan muncul. Saking gregetannya suatu ketika si Bapak penjaga palang sampai lempar batu ke pejalan kaki yg nekat lewat rel padahal kereta sudah dekat.
2. Bagi pengguna jalan
Baik motor atau mobil, pasti dilema. Saat pengen cepat2 tapi takut nanti malah kejebak macet di tengah rel.
3. Bagi petugas DLLAJ yang atur jalan
Mempersilahkan pengguna jalan lewat meski sirine sudah bunyi. Pasti deh was was.
Kejadian sore ini tentang taksi yang kejebak macet di tengah rel dan akhirnya ketabrak harusnya jadi pembelajaran dari bawah-atas. Kalau sudah ada sirine, berhentilah. Gag peduli tuh sama petugas atau orang2 yang neriakin (oi..maju napa..bikin macet. Gapapa kereta masih jauh). Pliss..nyawa kita cuma 1..
Dilema. Yak..dilema selalu ada di perlintasan kereta ini.
1. Bagi petugas palang pintu
Tugas sudah dia kerjakan, menutup palang, berjaga jaga. Tapi apa daya, ketika ketidaksabaran pengguna jalan muncul. Saking gregetannya suatu ketika si Bapak penjaga palang sampai lempar batu ke pejalan kaki yg nekat lewat rel padahal kereta sudah dekat.
2. Bagi pengguna jalan
Baik motor atau mobil, pasti dilema. Saat pengen cepat2 tapi takut nanti malah kejebak macet di tengah rel.
3. Bagi petugas DLLAJ yang atur jalan
Mempersilahkan pengguna jalan lewat meski sirine sudah bunyi. Pasti deh was was.
Kejadian sore ini tentang taksi yang kejebak macet di tengah rel dan akhirnya ketabrak harusnya jadi pembelajaran dari bawah-atas. Kalau sudah ada sirine, berhentilah. Gag peduli tuh sama petugas atau orang2 yang neriakin (oi..maju napa..bikin macet. Gapapa kereta masih jauh). Pliss..nyawa kita cuma 1..
posted from Bloggeroid